1st Kakapo
Kakapo adalah seekor burung beo besar dari Selandia Baru dan salah satu burung paling langka dari semua burung, dengan hanya 86 burung yang masih hidup hari ini. Populasi Kakapo di Selandia Baru telah menurun secara signifikan sejak manusia menghuni pulau ini. Sejak tahun 1891, usaha konservasi telah dilakukan untuk mencegah kepunahan. Rencana yang paling berhasil dijadikan Rencana Pemulihan Kakapo; rencana ini diterapkan di tahun 1989 dan masih dijalankan.
2st Macaw Spix
Macaw Spix (Cyanopsitta spixii) adalah burung bayan yang merupakan satu-satunya anggota genus Cyanopsitta. Macaw ini kini punah di alam bebas, tapi dikonservasikan melalui beberapa program pengembangbiakan. Burung ini dapat ditemukan di Brasil, pada Bahia, Piauí, Maranhão, dan Goiás. Burung ini memiliki habitat alam yang sangat tertutup karena ketergantungannya pada pohon Tabebuia aurea untuk bersarang. Kini, terdapat 68 burung di penangkaran
3st Palila
Burung itu memiliki hubungan ekologis erat dengan pohon māmane (Sophora chrysophylla), dan menjadi terancam punah karena perusakan pohon dan hutan kering yang menyertainya.
4st Kiwi
Kiwi adalah spesies lain dari burung tidak dapat terbang yang endemik di Selandia Baru dari genus Apteryx (satu-satunya genus dalam famili Apterygidae). Dalam ukurannya yang seperti ayam domestik, kiwi adalah ratite hidup yang paing kecil. Seluruh spesies kiwi adalah spesies terancam. Kiwi juga merupakan simbol nasional Selandia Baru.
5st Small-crested Cockatoo
Kakatua-kecil Jambul-kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua sulphurea adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm, dari marga Cacatua. Burung ini hampir semua bulunya berwarna putih. Di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan. Kakatua-kecil jambul-kuning berparuh hitam, kulit di sekitar matanya berwarna kebiruan dan kakinya berwarna abu-abu. Bulu-bulu terbang dan ekornya juga berwarna kuning. Burung betina serupa dengan burung jantan.
6st Balinese Starling
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.
7st Honduran Emerald
Honduran Emerald adalah spesies burung kolibri dalam keluarga Trochilidae. Honduran Emerald ini ditemukan hanya di Honduras. Habitat alaminya adalah lahan semak kering subtropis atau kering tropis dan subtropis atau hutan tropis. Honduran Emerald ini terancam oleh hilangnya habitat dan deforestasi.
8st Forest Owlet
Spesies ini memiliki populasi kecil, yang diketahui kurang dari 10 lokasi baru-baru ini di India tengah. Penurunan populasi ini dimungkinkan akibat dari hilangnya habitat hutan gugur sebagai tempat perkembang baiakannya.
9st Christmas Island Frigatebird
Seekor burung laut besar yang hanya berkembang biak di Pulau Christmas di Samudera Hindia. Populasinya tinggal sekitar 1.220 pasang, dan terus dalam penurunan, sebagian besar dalam koloni tunggal.
Ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka karena kehilangan pohon-pohon untuk berkembang biak dan polusi yang disebabkan oleh pertambangan fosfat, siklon, dan mungkin semut kuning.
Ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka karena kehilangan pohon-pohon untuk berkembang biak dan polusi yang disebabkan oleh pertambangan fosfat, siklon, dan mungkin semut kuning.
10st Brazilian Merganser
Seekor bebek pemakan ikan yang jumlahnya tinggal sedikit di sungai berarus deras di Brazil dan Argentina tenggara.Populasi kurang dari 250 individu dan terus menurun, penyebab utama bagi penurunan populasi adalah karena perubahan aliran air dan pencemaran
Penyebab utama untuk penurunan populasinya adalah karena predasi oleh mamalia, khususnya kucing liar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar